Kamis, 12 April 2012

Makalah tentang kehidupan

KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya kepada kita sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik.
            Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju jaman yang bertabur ilmu pengetahuan seperti sekarang ini, sehingga penulis bisa menyelesaikan karya tulis ini.
            Dalam penulisan karya tulis ini penulis sangat menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dikarenakan terbatasnya ilmu pengetahuan yang penulis miliki maka penulis menerima kritik dan saran secara terbuka. Khususnya para pembaca untuk membantu dalam kesempurnaan karya tulis ini.
Dan mudah-mudahan karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
                                                                       

                                                                                    Penulis



                                                                           Zainatul Mukaramah









DAFTAR ISI

MOTTO
PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I             PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Tujuan
C.     Metode Penulisan

BAB II                        MISTERI HIDUP
A.    Wujud yang senantiasa berjalan
B.     Jiwa Manusia
C.     Kekeliruan Tentang Manusia
D.    Memaknai Kesia-siaan

BAB III          ISLAM SEBAGAI PRINSIP HIDUP
A.    Keyakinan Hidup
B.     Bekal Hidup
C.     Mengapa Harus Beragama Islam?
D.    Transformasi Identitas
1.      Menyadari
2.      Mengganti
3.      Menginstropeksi

BAB IV          MEMAHAMI PERJUANGAN HIDUP
A.    Antara Idealisme dan Realitas
B.     Kesulitan Selalu Ada
C.     Sumber Masalah
D.    Tips Mengatasi Masalah

BAB V            HIDUP DENGAN KEINGINAN-KEINGINAN
A.    Menelusuri Makna Keinginan
B.     Dua Kebodohan Dalam Hidup
1.      Kebodohan Tentang Hakikat Agama
2.      Kebodohan Tentang Hakikat Kenikmatan
C.     Keinginan Berbuah Keresahan
1.      Hilangnya Ketentraman Hidup
2.      Emosi yang Bergejolak
3.      Ketentraman Sejati

BAB VI          INILAH HIDUP
A.    Kesuksesan Adalah Harapan
B.     Membuat Hari Esok Lebih Baik
C.     Utamakan Prestasi, Bukan Prestise
D.    Inilah Hidup
E.     Orang yang Bertaubat Dicintai Allah

BAB VII         PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Daftar Pustaka









BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Kebanyakan masyarakat di dunia ini yang beragama Islam hanyalah sebatas Islam KTP dan mereka tidak mengetahui mengapa mereka beragama Islam, maka penulis ingin melihat bahwa orang yang beragama Islam tidak hanya Islam KTP dan mereka mengetahui mengapa mereka beragama Islam.
B.     TUJUAN
Adapun tujuan di tulis karya ini, agar manusia di dunia ini memiliki prinsip-prinsip hidup menurut ajaran Islam.
C.     METODE PENULISAN
Dalam penulisan karya tulis ini penulis menggunakan metodeologi Study Liberature (kepespustakaan).




BAB II
MISTERI HIDUP

A.    WUJUD YANG SENANTIASA BERJALAN
Memang hidup ini penuh dengan misteri. Bahakan kita tidak tahu persis mengapa kita bisa bernafas, berkedip, berbicara, melihat, dsb. Namun ada saatnya kita tidak bisa lagi bernafas, berkedip, berbicara, melihat ds, yaitu ketika kemampuan itu semua diambil oleh pemiliknya (Allah SWT). Tak ada satupun makhluk yang sanggup menghentikan rihlatul wujud ini, bermula dari alam dzuriat hingga alam akhirat. Kita berangkat dari alam yang kita tidak tahu, tiba-tiba hidup di dunia ini, lalu menuju alam yang abadi yang juga hakikatnya diri kita sendiri belum tahu. Artinya hidup adalah sebuah perjalanan hidup kita. Kita yakin bahwa ada yang menggerakkan wujud kita, detik demi detik menuju kehendak-Nya.
B.     JIWA MANUSIA
Jiwa merupakan suatu yang dapat memberikan kecakapan seorang manusia untuk mengoreksi dirinya sendiri. Namun nampaknya manusia itu tidak henti-hentinya untuk mencari hakikat ruh itu, walaupun apa yang di perolehnya nanti amat sedikit. Gagalnya usaha yang dilakukan oleh bapak ilmu jiwa Wilhem Wundt yang telah membuka labotarium untuk menyingkapkan rahasia jiwa manusia di universitas Leipzig, Jerman pada tahun 1879, karena dengan penuh keyakinannya ia beranggapan bahwa ilmu jiwa dan khususnya jiwa manusia dapat diselidiki. Jiwalah yang menjadi sumber pengetahuan manusia. Manusia hidup dalam suasana yang tekah diorganisir dengan baik.
C.     KEKELIRUAN TENTANG MANUSIA
Teori psikologi barat, terdapat banyak kekeliruan, terutama mengenai penciptaan alam semesta dan manusia.
1.      Psikologi barat berasumsi bahwa alam semesta secara keseluruhan bersifat materi, tanpa makna dan tujuan.
2.      Psikologi barat berasumsi bahwa manusia tidak lebih dari tubuh, dan pikiran berkembang dari saraf tubuh.
3.      Dalam psikologi barat, penggambaran sifat manusia terpusat pada keterbatasan manusia, baik pada perilaku yang melahirkan kebaikan-kebaikan lahiriah, juga pada sifat-sifat dasar manusia.
4.      Menurut psikologi barat, puncak kesadaran kita adalah kesadaran rasional. Sementara rasionalitas manusia memiliki keterbatasan
5.      Psikologi barat menjalani bahwa harga diri dan perasaan yang kuat akan jati diri ego adalah penting dan hilangnya identitas adalah penyakit.
6.      Psikologi barat mengasumsi bahwa kepribadian adalah struktur yang relatif utuh.
7.      Psikologi barat menempatkan nalar logika sebagai puncak keahlian manusia dan jalan untuk memperoleh pengetahuan dan kearifan.
8.      Psikologi barat menyakini bahwa hampir seluruh pengetahuan penting hanya dapat disampaikan melalui kalimat-kalimat rasional yang ditata secara logis.
9.      Bagi psikologi barat, iman hanyalah keyakinan tentang sesuatu yang tidak riil atau sebuah ide yang tidak memiliki bukti kuat.

D.    MEMAKNAI KESIA-SIAAN
Usia kita dijatah amat terbatas. Semakain hari usia kita bukannya bertambah panjang tapi bertambah pendek menuju kubur. Rata-rata usia umat Rasulullah SAW antara enam puluh tahun sampai tujuh puluh tahun. Abu Hurairah menceritakan hadits berikut, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda : “Jika usia manusia adalah mencapai enam puluh tahun belum taubat dan Allah sudah menetapkan batas kematiannya, maka hal itu merupakan pertanda buruk, di mana ampunan Allah sudah tertutup baginya”. Yang menjadi penekanan bukan batas usia yang merupakan tertutupnya pintu taubat, tetapi ajalnya.

BAB III
ISLAM SEBAGAI PRINSIP HIDUP

A.    KEYAKINAN HIDUP
Setiap orang memiliki suatu akidah, keyakinan atapun idiologi. Meskipun sesat dan menyimpang, dia tetap akan mengibarkan benderanya dan berjuang untuk mempertahankan keyakinannya. Orang seperti itu akan selalu mempergunakan keputusan yang pasti, melaksanakannya dan berkorban untuk kepentingannya. Orang-orang yang plin-plan tidak akan mampu membatasi mana yang pantas dan mana yang tidak. Orang yang tidak mempunyai idiologi sebagai keyakinan hidupnya, tidak mampu menghadapi berbagai problem. Ukuran tujuan disini bukan sekedar tujuan yang umum yang menyamakan antara orang yang telah berusaha dengan orang yang belum berusaha. Tapi ukuran tujuan di sini adalah yang bisa membedakan antara yang benar dan salah. Sasarannya adalah keridhaan Allah dan beribadah kepadanya.

B.     BEKAL HIDUP
Untuk mencapai hasil yang optimal, mungkin tidak cukup satu atau dua kali di dalam memberikan pembekalan kepada orang yang hendak melaksanakan tugas, baik perorangan ataupun kelompok. Kalau kita mau berfikir dan senantiasa berfikir, sesungguhnya hidup dan kehidupan nanti lebih dhsyat dan bergejolak dari pada sebuah resepsi pernikahan. Oleh karena itu, di perlukan bekal yang optimal untuk menghadapinya. Takwa dalam hal ini adalah kesadaran dan pemahaman tinggi yang utuh bahwa hidup merupakan sebelah perjalanan panjang menuju kehidupan selanjutnya.
C.     MENGAPA HARUS BERAGAMA ISLAM
Untuk memberikan pengertian yang memuaskan tentang agama tidaklah mudah. Ada yang memandangnya sebagai intuisi yang diwahyukan Allah kepada orang yang dipilihnya sebagai Rasul dengan ketentuan-ketentuan yang telah pasti. Ada yang memandang agama sebagai kebudayaan. Menurut bahasa sansekerta agama adalah “tegas” berarti “tidak kacau” artinya bahwa agama dalah tuntunan hidup yang dapat membebaskan manusia dari rasa takut dan kekacauan atau chaos yang dihadapi manusia selama hidupnya bahkan menjelang matinya, yakni susah dan takut.

D.    TRANSFORMASI IDENTITAS
Transformasi identitas adalah proses dimana seseorang aktif memperoleh citra dari yang baru, hubungan-hubungan baru dengan orang-orang lain, dan ikatan-ikatan baru dengan tatanan sosial. Transformasi identitas itu ditandai dengan berbagai titik balik seperti: kekagetan, kegelisahan, tekanan, keheranan, penyesalan, juga kebutuhan untuk menampilkan diri yang baru.
Langkah-langkah untuk menjalankan tranformasi kesadaran adalah:
1.    Menyadari
Orang akan tetap mempertahankan diri meskipun salah, jika dirinya tidak sadar. Kesalahan itu memang benar-benar salah
2.    Mengganti
Apa yang telah kita sadari untuk di ubah itulah yang harus kita ganti. Teknik lain adalah dengan cara challenging (menantang) bahwa kita melawan bentuk keyakinan, pemikiran, dan perasaan yang kita yakini salah. Teknik lain lagi adalah membuat affirmasi secara berulang-ulang.
3.    Mengintrospeksi
untuk mendeteksi sejauh mana stabilitas tranformasi telah berlangsung, maka kita membutuhkan introspeksi. Di sini yang kita lakukan adalah membuat penilaian apa yang sudah diraih dan apalagi yang perlu dilakukan

BAB IV
MEMAHAMI PERJUANGAN HIDUP

A.    ANTARA IDEALISME DAN REALITAS
“Maksud hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai”, ungkapan di atas merupakan gambaran bahwa tidak setiap yang kita harapkan akan terlaksana meskipun berbagai cara sudah ditempuh. Sehebat apapun usaha yang ditempuh pada akhirnya hanya Allah yang menentukan berhasil dan tidaknya suatu usaha. Kekuatan akan berkurang sering bertambahnya usia, kecuali hati akan tetap muda dan kuat, khususnya dalam hal mencintai dunia dan menginginkan umur panjang.

B.     KESULITAN SELALU ADA
Setiap manusia, baik individu maupun kelompok. Pada dasrnya di hadapkan pada berbagai kesulitan dan hambatan. Kesulitan itu ada yang berat ada yang ringan, ada yang bisa di pecahkan oleh diri kita sendiri dan ada kalanya kesulitan itu tidak bisa kita pecahkan kesulitan apapun memang ada jalan keluarnya, asalkan kita mau berusaha untuk memecahkan.

C.     SUMBER MASALAH
Diantara sumber masalah itu adalah diri kita sendiri (intern) dan lingkungan di luar diri kita (ekstern). Faktor diri kita sendiri yaitu kesulitan yang datang dari dalam kita sendiri. Sedangkan kesulitan yang datang dari luar yaitu, segala hambatan yang timbul dari luar kita sendiri.





D.    TIPS MENGATASI MASALAH
Ada 5 cara untuk mengatasi masalah :
1.         Teliti terlebih dahulu apa penyebab masalah itu.
2.         Setelah masalahya jelas carilah data atau informasi
3.         Setelah datanya lengkap, tentukan langkah-langkah untuk mengatasi masalah itu.
4.         Hadapi kesulitan itu dengan sabar.
5.         Berusaha sekuat tenaga memecahkan masalah itu, diiringi dengan do’a kepada Allah SWT.


BAB V
HIDUP DENGAN KEINGINAN-KEINGINAN

A.    MENELUSURI MAKNA KEINGINAN
Keinginan manusia atau implusi, pada hakikatnya hanyalah merupakan sebuah implusi saja. Implusi adalah keinginan-keinginan pribadi, dan itu hanya satu. Schapenhauer beranggapan bahwa binatang sama dengan manusia. Binatang dan manusia sama-sama memiliki satu keinginan, yakni keinginan untuk hidup. Menurut Plato, keinginan untuk hidup itu tidaklah cukup memberi kepuasan kepada manusia, karena hidup itu untuk sesuatu atau untuk berbuat sesuatu. Menurutnya, implusi yang terdalam yang ada pada manusia ialah sifat “memiliki dan menjalankan kekuasaan”. Plato mengusulkan untuk mengganti rumusan “keinginan untuk hidup” itu menjadi lebih riil. Sayangnya, dalam memberikan keterangan lebih lanjut ia kurang dapat memberi argumen yang sempurna

B.     DUA KEBODOHAN DALAM HIDUP
1.         Kebodohan Tentang Hakikat Agama
Ada hamba Allah yang meninggalkan kewajiban-kewajiban kepada Allah SWT. Karena berbagai sebab, diantaranya karena ia tidak mengetahui kewajiban itu. Namun ada hamba yang meninggalkan kewajiban-kewajiban kepada Allah, padahal ia mengetahuinya mereka tidak merasa berdosa telah meninggalkan kewajiban-kewajiban itu.
2.         Kebodohan Tentang Hakikat
Sifat orang yang mendapat pertolongan dan bimbingan dari Allah adalah apabila mereka mendapat sesuatu yang disenanginya, akan memuji Allah.

C.     KEINGINAN BERBUAH KERESAHAN
1.         Hilangnya Keterangan Hidup
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang seharusnya lebih membahagiakan kehidupan, justru malahan membawa berbagai tekanan kejiwaan dan menambah keresahan hidup. Tidak mengherankan kalau makin banyak orang yang merasa bosan dengan kehidupan modern yang penuh keresahan itu. Banyak orang-orang penting yang lari kehidupan mewah di kota-kota besar, pergi jauh menyendiri, rela meninggalkan segala kemewahan hidup dan segala pertimbangan ciri rasional untuk memperoleh ketenangan batin.
2.         Emosi yang Bergejolak
Seorang ahli merumuskan: orang yang sepanjang hari menaruh dendam dan membenci orang lain, ia selalu di bebani oleh tekanan kejiwaan yang sangat berat, yang membuta dirinya menjadi letih, kalut dan risau.
3.         Ketentraman Abadi
Semua manusia yang hidup di muka bumi ini mencari jalan untuk memperoleh kebahagiaan hakiki. Sebagian mencari kebahagiaan melalui gaya hidup yang mewah, sebagian melalui pekerjaan yang bergengsi, perkawinan yang indahtu telah, bedah plastik dan gelar akademis. Namun, jika tujuan itu telah tercapai, semua kebahagiaan itu hanyalah bersifat sementara.







BAB VI
INILAH HIDUP

A.    KESUKSESAN ADALAH HARAPAN
Sukses selalu diidam-idamkan semua orang. Tetapi yang harus digaris bawahi, bukan kesuksesan yang tertuju pada pencapaian materi saja. Ada satu keberhasilan yang tidak akan mengalami kemunduran, yaitu disaat Allah memberikan anugrah terbesarnya kepada orang-orang yang bertakwa, dengan kesenangan dan kebahagiaan yang terbatas.
     B.     MEMBUAT HARI BESOK LEBIH BAIK Prinsip dasar menuju hari esok lebih baik yakni bekerja di dunia sebagai upaya untuk mengumpulkan bekal menuju kehidupan akhirat yang diridhai Allah SWT.
C.     UTAMAKAN PRESTASI BUKAN PRESTISE
Islam adalah agama yang agung menganut nilai persamaan sesama manusia. Standar ketinggian derajat manusia dalam Islam ditentukan oleh ketakwaan kepada Allah berdasarkan iman (kerja) shalehnya.
D.    INILAH HIDUP
Manusia hidup di dunia ini untuk mencari ridha Allah tidak seorangpun yang tidak membutuhkan keridhaan Allah semua makhluk hidup tidak ada yang lepas dari ketentuan-Nya. Jiwa, raga, dan rasa semua bergerak sesuai dengan kehendak-Nya.
E.     ORANG YANG BERTAUBAT DICINTAI ALLAH
Setiap orang yang bertaubat kepada Allah kesalahan itu akan dimaafkan oleh Allah SWT. Taubat akan membersihkan jiwa seseorang, menyinari hatinya, memperbaharui akhlaknya, menyucikan kekayaan dan seluruh aspek kehidupannya yang keruh. Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan tidak ada artinya seluruh (kekayaan) dunia bila tetap dalam lumpur dosa.

Taubat terdiri dari 6 bagian :
1.      Menyesali perbuatan masa lalu
2.      Bertekad untuk menghentikan perbuatan dosa di masa datang
3.      Mengembalikan hak-hak manusia kepada yang berhak
4.      Melaksanakan kewajiban-kewajiban yang tertinggal
5.      Kehilangan seluruh berat badan yang diperoleh selama periode melakukan dosa-dosa
6.      Menyiapkan tubuh untuk menghadapi kesulitan-kesulitan ibadah, dan mohon ampunan Allah




BAB VII
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Sebagai umat yang beragama Islam kita harus mempunyai prinsip-prinsip dan kewajiban-kewajiban yang sudah kita ketahui maka jangan di tinggalkan. Allah akan memaafkan bagi orang-orang yang bertaubat dengan sepebuh hati.




DAFTAR PUSTAKA

Permana, M Syahria. Hidup Bukan Sandiwara. 2004. Pustaka Ulumuddin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar