RAHASIA DI BALIK
PENGAGUNGAN PRA SAHABAT NABI MUHAMMAD
Pada
bulan ramadhan tahun 2 H, tarjadilah suatu peperangan dahsyat dalam sejarah
islam. Peperangan itu merupakan peperangan yang menentukan bagi eksistensi kaum muslimin di muka bumi ini. Peperangan
itu adalah ‘’perang badar kubro” , suatu peperangan yang membedakan antara yang
hak dan yang batil, sehingga diabadikan namanya dalam Al-Qur’an (QS.Al-Anfal
ayat 41) dengan sebutan ‘’Yaumul Furqon’’, ‘’Yaumultaqol jam’ani’’, hari di
mana bertemu dua pasukan, yang secara kuantitas sebenarnya sangatlah tidak birimbang,
1000 musyrikin quraisy melawan 313 kaum muslimin. Namun Alloh berkuasa untuk
memenangkan pasukan-NYA.
Disela-sela
akan terjadinya perang besar tersebut ada suatu kejadian unik yang patut kita
ambil hikmahnya. Ketika kaum musyrikin mulai muncul dan dua kelompok saling
berhadapan, Rasulullah meluruskan barisan kaum muslimin. Ketika itu, terjadilah
peristiwa aneh. Untuk meluruskan barisan, Rasulullah menggunakan tongkat yang
ada ditangannya. Saat itu Sawad bin Ghaziyah keluar dari barisan, kemudian beliau
memukul perutnya dengan tongkat sambil berkata, ‘’Luruskan, hai Sawad!’’ namun,
Sawad berkata, ‘’Wahai Rasulullah, Anda telah menyakitiku, maka izinkan aku
untuk membalasnya. ‘’Beliau membuka perutnya sambil berkata, ‘’Balaslah!’’ Selanjutnya
Sawad bukanlah membalasnya, namun merangkulnya dan mencium perutnya. Beliau
lalu berkata, ‘’Apa yang mendorongmu untuk melakukan hal ini, hai Sawad ?”
Sawad menjawab, ‘’Wahai Rasulullah, telah datang apa yang Anda lihat, maka akun
menginginkan pada ahir kehidupan aku bahwa kulit aku menyentuh kulitmu, ‘’
Rasulullah kemudian mendoakan kebaikan untuknya.
Subhanallah,
sedemikian mulyanya Rasulullah sehingga sampai ada seorang sahabat yang sebelum
terjadinya perang badar menyempatkan dirinya sehingga kulit nya bisa bersentuhan
dengan kulit Nabi sehingga dengan itu dia bisa mendapat berkah dari Nabi agar
di akhirat nanti ia dapat menghadap Allah dalam keadaan sudah pernah menyentuh
kulit manusia pilihan Nya.
Tidak
sedikit kaum muslimin yang mencoba untuk “bertabarruk” (mendapatkan
berkah)melalui Rasulullah dengan berbagai cara yang diperbolehkan. Semua itu
mereka lakukan agar bisa mendapatkan kebaikan dan keutamaan dari diri
Rosuluillah selaku manusia yang mulia yamg paling dekat dengan Rabbnya dalam
rangka mendekatkan diri (bertaqarub) kepada Nya. Hal itu jaga merupakan bukti
kecintaan mereka kepada Rasulullah yang mana juga merupakan bukti (kosekuensi)
kecintaan kepada Allah, karena Allah lah yang mengutus beliau. Banyak riwayat
yang menyebutkan tentang pengagungan para sahabat kepada bilau. Dari Anas
berkata, “Pernah Nabi masuk kerumah kami,kemudian beliau tidur dan berkeringat.
Ibuku datang membawa botol. Disapu dan diperaska nya kringat Nabi, lalu
dimasukkan ke botol. Lalu Nabi bagun dari tidur dan bertanya, “Hai Ummu Sulaim,
apa yang kamu lakukan?” ummu sulaim menjawab,”ini keringat tuan akan kami
campurkan kedalam munyak wangi kami, dan ia merupakan se baik baik nya minyak
wangi. “(HR.Muslim). yang demikian itu adalah kerena aroma tubuh Rasulullah
yang wangi, sebagaimana perkataan Anas, “belumpernah aku mencium aroma misk dan
anbar yang harum melebihi aroma tubuh Nabi. “(mutafaq’alaih).
Pada
waktu Rasululloh dan para sahabatnya hendak berangkat kemekah dalam rangka
menunaikan umrah di Baitullah Al-Haram pada tahun 6 H, tatkala sampai di
Hudaibiyah, kaum Quraysi mengirimkan beberapa utusannya kepada Beliau dengan
tujuan untuk menghalangi Rasulullah dan para sahabatnya memasuki Masjidil
Haram. Diantara utusan itu ada yang bernama Urwah bin Mas’ud Ast-Tsaqafi. Maka
setelah datang kepada Rasulullah ia mulai berbicara kepada Rasulullah yang
intinya agar beliau dan para sahabatnya mengurungkan niatnya untuk pergi ke
Masjidil Haram. Selama berda ditempat Rasulullah Urwah senantiasa
memperhatiakan sikap sahabat-sahabat Rasulullah kepada beliau. Ketika ia
kembali kepada teman-teman nya, ia berkata kepada mereka “Wahai kaum ku, aku
pernah di utuk kepada para raja,kaisar,kisra dan najasyi. Tetapi aku belum
pernah melihat seorang raja di agungkan oleh sahabat-sahabatnya seperti sahabat-sahabat
Muhammad. Demi Allah tidaklah dia meludah kecuali ludah itu jatuh ketangan
salah seorang diantara mereka. Apabila ia berwudhu, mereka berebut seperti
oarang yang akan bertengkar untuk mendapatkan sisa air wudhunya. Apabila dia
berbicara dihadapan nya,mereka berbicara dengan menundukkan kepala dan
merendahkan suara demi menghormatinya. Dia telah menawarkan kepada kalian suatu
rencana yang baik maka terimalah tawaran itu ”.
Dalam
bukunya “Ar-Rahiqul Makhtum” Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury mengungkapkan
“ Karena kesempurnaan fisik dan akhlaqnya, Nabi memiliki keistimewaan yang
tidak bisa digambarkan. Akibatnya, semua hati mengagungkan beliau dengan
pengagungan yang tidak pernah diberikan kepada selain beliau. Orang–orang yang
dekat dengan beliau sangat mencintainya, dan tidak peduli apapun yang akan
menimpa mereka. Mereka tidaklah memiliki kecintaan seperti itu terhadap beliau,
kecuali karena kesempurnaan yang beliau miliki itu tidak ada pada orang lain “.
Rosulullah memiliki wajah yang tampan dan postur tubuh
yang ideal. Sebuah riwayat menyebutkan “Rosulullah adalah manusia yang paling
tampan dan yang paling baik kondisi fisiknya, tidak terlalu tinggi dan tidak
terlalu pendek.” (Muttafaq ‘Alaih). “Rosulullah adalah orang yang paling tampan
wajahnya dan paling baik akhlaqnya.”(HR. Bukhari). Beliau memiliki budi pekerti
yang agung, sebagaimana firman allah dalam QS. Al-Qolam(68) : 4
Artinya : “Dan
sesungguhnya kamu, (wahai Muhammad) benar-benar memiliki budi pekerti yang
agung.”
Beliau berkulit putih, tampak bersih dan wajahnya
berseri-seri. Lidahnya fasih, perkataannya lugas, kata-katanya lancar dan
jelas, maknanya tidak rancu, diberi jawami’ul kalim (ucapan yang singkat namun
maknanya luas) dan mengandung berbagai hikmah. Beliau dihormati para sahabatnya.
Apabila berbicara, ucapannya mereka dengar. Apabila memerintah, perintahnya
segera mereka sambut. Setiap kali melontarkan satu ucapan, mereka segera
melaksanakannya. Setiap kali memberi bimbingan dan pengarahan, mereka segera
melakukannya.
Demikianlah, beliau dihiasi sifat-sifat yang sempurna dan
tiada taranya, sifat-sifat spiritual dan lahiriyah, kesempurnaan, keagungan,
kemuliaan akhlak dan kebagusan sifat serta perbuatan, sehingga hati dan jiwapun
cenderung kepadanya Sifat-sifatyang agung itulah yang membuat jiwa beliau dekat
dengan baliau, membuat hati mereka mencintai beliau, menjadikan beliau pemimpin
yang menjadi tumpuan harapan hati. Karena sifat-sifat itulah Rosulullah
berhasil membangun masyarakat baru ketika baliau menginjakkan kakinya dibumi
Madinah tempat beliau berhijrah. Beliau telah berhasil menanamkan pengaruh
nilai spiritual di dalam masyarakan dengan secara bergilir menyampaikan kepada
mereka ta’lim, tarbiyah, tazkiyatun nafs, dan motivasi untuk berakhlak mulia,
kemudian mendidik mereka dengan berbagai etika kasih sayang , persaudaraan,
kemuliaan, ibadah dan ketaatan. Dengan cara seperti itulah beliau berhasil
membangun masyarakat yang paling indah dan yang paling mulia yang dikenal oleh
sejarah, “Msyarakat Madani”. Karena kamuliaan sifat-sifat pulalah, orang-orang
yang sebelumnya menentang beliau berubah menjadi lemah lembut, sehingga mereka
memasuki agama Allah secara berbondong-bondong.
Maka, kalau sudah seperti itu sudah sepatutnya bahkan
wajib bagi kita untuk selalu mencintai beliau, mengagungkan beliau, memuji
baliau tanpa berlebih-lebihan (ghuluw), bersholawat untuk beliau, senantiasa
mentaati perintah beliau dan meninggalkan larangan beliau, dan senantiasa
mengikuti (ittiba’ kepada) beliau dan meladani (iqtida’ terhadap) semua
perbuatan beliau sesuai dengan tuntunan yang beliau ajarkan. Sehingga kita
tergolong kedalam umatnya yang akan mendapatkan syafaat beliau pada Hari Kiamat
nanti. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar